She is NOT my friend, she is my grown-up sister,,
"Friendship that flows from the heart cannot be frozen by adversity, as the water that flows from the spring cannogt congeal in winter."
- James Fenimore Cooper-
Aku sadar kalau suatu hari nanti kami akan harus berpisah, menjalani kehidupan kami masing-masing, mungkin dia akan tinggal di Jakarta dan aku di Palangkaraya, ataukah mungkin dia akan hidup di Tokyo dan aku di Hawaii? Nggak ada yang tahu, yang aku tahu, sekarang dia ada di dekatku.
Kami nggak kenal satu sama lain sebelumnya, mungkin kami dipertemukan lewat what-we-called-fate. Kami nggak duduk dekat atau bareng di kelas, kami nggak tinggal satu kos, kami nggak chatting tiap hari, kami jarang ngirim wall FB, tapi aku percaya padanya seperti dia percaya padaku dan kami tahu kapan salah satu di antara kami mengalami masalah atau hal buruk dan saat itu terjadi, kehadiran salah seorang dari kami saja bisa membuat yang lain merasa sedikit lega bahkan tanpa harus berkata apapun.
Aku nggak tahu, kenapa aku bisa mempercayai dia, seperti dia mempercayai aku. Dia punya teman2nya dan aku pun punya teman2ku, tapi kami selalu saling membutuhkan satu sama lain, karena ketulusan kami.
Nggak jarang dia stay overnight atau bahkan lebih? di kamar kosku tentu saja, karena di kos dia gak bolehin temen nginep.
Many peoples wonder, apalagi sih yang diomongin kalo cewek-cewek udah ngumpul selain gosipin orang lain? Tsk tsk, it's just such a crap thing! Ooops, sorry. LOL. I swear, we never talk about other peoples around,,,hehe. We talk about ourselves, you know?
Kami bertukar cerita tentang masa lalu, masa kini dan masa depan. Cewek-cewek aneh, ngga normal, munafik, mungkin itu yang kalian pikir. Apapun itu, kami senang berbicara tentang hal-hal itu. Bahkan berjam-jam gak pernah abis untuk membicarakan hal-hal yang kalian anggap bodoh.
Aku tahu masa lalunya, dan dia tahu masa laluku, indah maupun pahit. Kami saling menceritakan kegilaan ataupun hal-hal bahagia yang sedang kami alami, ataupun kami alami selama kami tidak bertemu. Dia tahu masalahku, dan aku tahu masalahnya dan bersama kami mencari solusi. Dan seringkali sepatah kata dan senyumnya telah menghapus setiap masalahku.
Dialah my elder sister either my younger sister.
Tahukan kalian kalo terkadang teman sejati itu tidak selalu berarti teman yang selalu ada di samping kita?
Ya itulah Christina. Saat aku jatuh sakit dan tepat saat ujian akhir, di saat semua orang sibuk mengkhawatirkan nilai masing-masing dan aku harus cek darah dan menghabiskan separuh hari waktu ku di Rumah Sakit. Dia orang pertama yang bilang: anytime you need me, I'll help you. Kenapa nggak minta anter aku aja tadi? Oh God, dia bahkan nggak mikirin kalo besok dia juga ada ujian akhir loh.
Kami berbagi mimpi-mimpi kami, bahkan segila atau semustahil apapun itu, kami hanya saling tertawa atau saling mencela, . Di saat cewek2 lain sibuk bicara: ih kok mereka bisa jadian sih? sayang tau cowoknya dapet cewek kayak gitu, aku dan Christina sibuk merencanakan kehidupan kami, life after university, life after marriage, dan semua hal-hal gila lainnya. Kami sibuk berkhayal bagaimana suatu saat kami akan bekerja, menikah, dan hal-hal yang nggak akan pernah dipikirkan orang untuk dibicarakan (hahaha).
Kami berbagi pandangan kami mengenai segala sesuatu. Ya, yang ku maksud itu benar2 segala sesuatu. Dari detil2 kecil sampai detil2 terbesar. Apa yang terlintas di pikiran kami saat itu, itulah bahan omongan kami. Tak jarang kami beda pendapat sehinggan bikin aku ngomel atau dy bertampang sinis atau kami saling mencibir, tapi itu tak lalu bikin kami bermusuhan. Hahaha, dia sangat sabar ngadepin temen keras kepala kayak aku.
Atau kalau lagi nggak ada topik menarik, kami hanya saling bergulung di bawah selimut membaca novel atau nonton TV bareng or sumthin' like that lah
Kami nggak pernah iri satu sama lain. Mungkin henfonnya lebih bagus dan koleksi bajuku lebih banyak, tapi kami nggak pernah iri, karena kami tahu, kalo kami bisa saling berbagi dan meminjam :P. Saat seorang cowok dari masa laluku mengajakku nonton, dia nggak iri ataupun berbicara buruk dan sebaliknya saat dia mendapatkan makan malam aku nggak pernah iri, kami senang kalo salah satu di antara kami pun senang. Dan saat salah satu dari kami sedih, kami akan saling menghibur dan kami paling2 hanya minta diceritakan apa yang terjadi :P.
Kadang baru berjam jam dia bales sms ku, begitupun kadang berjam jam kemudian baru aku bales YM nya, tapi that's us, selalu ada waktu walau cuman 5 menit untuk ngoceh kalo ada hal baru tentang kami. Dimanapun kami bertemu, bahkan saat absen awal yang cuman berapa menit bisa buat kami ngoceh, hahaha,,,
Disaat orang-orang jalan dengan pasangan masing2, kami jalan berdua, hahaha. Makan di tempat2 baru, bahkan ketika kami sama2 nggak punya uang, yang kami butuhin cuman waktu dan kebersamaan. Mampir ke toko baju tanpa beli satupun karna uang kami benar2 sudah habis atau duduk di kafe hanya untuk segelas es krim sering kami lakuin kalo kami suntuk. Kapanpun kami ingin pergi, walau sudah terlalu malam dan kami hanya punya sedikit waktu, kami lakuin, hahaha hahaha,,,
Makan mie instan jam 1 malem, atau makan roti bakar setelah duid kami abis di kafe pun pernah kami lakuin. Muter2 di PVJ malem2 dengan dompet tipis juga kami lakuin dengan ujung2nya berakhir di sebuah kafe buat beli semangkuk es krim. Nggak ada kata malu buat kami untuk bilang: aduh tapi aku lagi bokek nih,,,(hahaha again) ataupun bilang: aduh ini sepatu mahal banget atau ngatain baju di SOGO: ih bajunya norak amat (padahal itu baju harganya sejuta lebih). Bodo amat dengan selera, hahaha, kami punya opini gila dan norak masing2. Saling mencela barang yang kami beli pun udah gak asing lagi dan itu semua hanya akan membuat kami tertawa pada akhirnya.
Kami berbeda mungkin, dia tomboy dan aku lebih feminin, dia sabar dan aku suka keras kepala, dia cuek dan aku lebih care, dia pinter dan aku yah begini2 aja gak jadi hambatan kami buat terus jadi grown-up sister. Justru karena itulah, kami saling melengkapi....sampai entah-gak-tau-kapan..
- James Fenimore Cooper-
Aku sadar kalau suatu hari nanti kami akan harus berpisah, menjalani kehidupan kami masing-masing, mungkin dia akan tinggal di Jakarta dan aku di Palangkaraya, ataukah mungkin dia akan hidup di Tokyo dan aku di Hawaii? Nggak ada yang tahu, yang aku tahu, sekarang dia ada di dekatku.
Kami nggak kenal satu sama lain sebelumnya, mungkin kami dipertemukan lewat what-we-called-fate. Kami nggak duduk dekat atau bareng di kelas, kami nggak tinggal satu kos, kami nggak chatting tiap hari, kami jarang ngirim wall FB, tapi aku percaya padanya seperti dia percaya padaku dan kami tahu kapan salah satu di antara kami mengalami masalah atau hal buruk dan saat itu terjadi, kehadiran salah seorang dari kami saja bisa membuat yang lain merasa sedikit lega bahkan tanpa harus berkata apapun.
Aku nggak tahu, kenapa aku bisa mempercayai dia, seperti dia mempercayai aku. Dia punya teman2nya dan aku pun punya teman2ku, tapi kami selalu saling membutuhkan satu sama lain, karena ketulusan kami.
Nggak jarang dia stay overnight atau bahkan lebih? di kamar kosku tentu saja, karena di kos dia gak bolehin temen nginep.
Many peoples wonder, apalagi sih yang diomongin kalo cewek-cewek udah ngumpul selain gosipin orang lain? Tsk tsk, it's just such a crap thing! Ooops, sorry. LOL. I swear, we never talk about other peoples around,,,hehe. We talk about ourselves, you know?
Kami bertukar cerita tentang masa lalu, masa kini dan masa depan. Cewek-cewek aneh, ngga normal, munafik, mungkin itu yang kalian pikir. Apapun itu, kami senang berbicara tentang hal-hal itu. Bahkan berjam-jam gak pernah abis untuk membicarakan hal-hal yang kalian anggap bodoh.
Aku tahu masa lalunya, dan dia tahu masa laluku, indah maupun pahit. Kami saling menceritakan kegilaan ataupun hal-hal bahagia yang sedang kami alami, ataupun kami alami selama kami tidak bertemu. Dia tahu masalahku, dan aku tahu masalahnya dan bersama kami mencari solusi. Dan seringkali sepatah kata dan senyumnya telah menghapus setiap masalahku.
Dialah my elder sister either my younger sister.
Tahukan kalian kalo terkadang teman sejati itu tidak selalu berarti teman yang selalu ada di samping kita?
Ya itulah Christina. Saat aku jatuh sakit dan tepat saat ujian akhir, di saat semua orang sibuk mengkhawatirkan nilai masing-masing dan aku harus cek darah dan menghabiskan separuh hari waktu ku di Rumah Sakit. Dia orang pertama yang bilang: anytime you need me, I'll help you. Kenapa nggak minta anter aku aja tadi? Oh God, dia bahkan nggak mikirin kalo besok dia juga ada ujian akhir loh.
Kami berbagi mimpi-mimpi kami, bahkan segila atau semustahil apapun itu, kami hanya saling tertawa atau saling mencela, . Di saat cewek2 lain sibuk bicara: ih kok mereka bisa jadian sih? sayang tau cowoknya dapet cewek kayak gitu, aku dan Christina sibuk merencanakan kehidupan kami, life after university, life after marriage, dan semua hal-hal gila lainnya. Kami sibuk berkhayal bagaimana suatu saat kami akan bekerja, menikah, dan hal-hal yang nggak akan pernah dipikirkan orang untuk dibicarakan (hahaha).
Kami berbagi pandangan kami mengenai segala sesuatu. Ya, yang ku maksud itu benar2 segala sesuatu. Dari detil2 kecil sampai detil2 terbesar. Apa yang terlintas di pikiran kami saat itu, itulah bahan omongan kami. Tak jarang kami beda pendapat sehinggan bikin aku ngomel atau dy bertampang sinis atau kami saling mencibir, tapi itu tak lalu bikin kami bermusuhan. Hahaha, dia sangat sabar ngadepin temen keras kepala kayak aku.
Atau kalau lagi nggak ada topik menarik, kami hanya saling bergulung di bawah selimut membaca novel atau nonton TV bareng or sumthin' like that lah
Kami nggak pernah iri satu sama lain. Mungkin henfonnya lebih bagus dan koleksi bajuku lebih banyak, tapi kami nggak pernah iri, karena kami tahu, kalo kami bisa saling berbagi dan meminjam :P. Saat seorang cowok dari masa laluku mengajakku nonton, dia nggak iri ataupun berbicara buruk dan sebaliknya saat dia mendapatkan makan malam aku nggak pernah iri, kami senang kalo salah satu di antara kami pun senang. Dan saat salah satu dari kami sedih, kami akan saling menghibur dan kami paling2 hanya minta diceritakan apa yang terjadi :P.
Kadang baru berjam jam dia bales sms ku, begitupun kadang berjam jam kemudian baru aku bales YM nya, tapi that's us, selalu ada waktu walau cuman 5 menit untuk ngoceh kalo ada hal baru tentang kami. Dimanapun kami bertemu, bahkan saat absen awal yang cuman berapa menit bisa buat kami ngoceh, hahaha,,,
Disaat orang-orang jalan dengan pasangan masing2, kami jalan berdua, hahaha. Makan di tempat2 baru, bahkan ketika kami sama2 nggak punya uang, yang kami butuhin cuman waktu dan kebersamaan. Mampir ke toko baju tanpa beli satupun karna uang kami benar2 sudah habis atau duduk di kafe hanya untuk segelas es krim sering kami lakuin kalo kami suntuk. Kapanpun kami ingin pergi, walau sudah terlalu malam dan kami hanya punya sedikit waktu, kami lakuin, hahaha hahaha,,,
Makan mie instan jam 1 malem, atau makan roti bakar setelah duid kami abis di kafe pun pernah kami lakuin. Muter2 di PVJ malem2 dengan dompet tipis juga kami lakuin dengan ujung2nya berakhir di sebuah kafe buat beli semangkuk es krim. Nggak ada kata malu buat kami untuk bilang: aduh tapi aku lagi bokek nih,,,(hahaha again) ataupun bilang: aduh ini sepatu mahal banget atau ngatain baju di SOGO: ih bajunya norak amat (padahal itu baju harganya sejuta lebih). Bodo amat dengan selera, hahaha, kami punya opini gila dan norak masing2. Saling mencela barang yang kami beli pun udah gak asing lagi dan itu semua hanya akan membuat kami tertawa pada akhirnya.
Kami berbeda mungkin, dia tomboy dan aku lebih feminin, dia sabar dan aku suka keras kepala, dia cuek dan aku lebih care, dia pinter dan aku yah begini2 aja gak jadi hambatan kami buat terus jadi grown-up sister. Justru karena itulah, kami saling melengkapi....sampai entah-gak-tau-kapan..